Sabtu, 08 September 2012

kenapa sms ke operator lain dibatasi?

dari berbagai pihak operator seluler mulai mengubah kebijakan tentang biaya tarif sms ,dari telkomsel,indosat,xl,axis .bonusan sms keoperator lain yang dulu sangat banyak menjadi sedikit,setelah bonusan habis maka kita dikenakan tarif yang sudah diditentukkan oleh operator. Sebagaimana diketahui mulai tanggal 1 Juni 2012, SMS gratis ke operator lain dihilangkan dari semua operator GSM atau CDMA oleh Kementerian Kominfo. Sebagai gantinya adalah diberlakukannya kebijakan interkoneksi SMS berbasis biaya. Kementrian Komunikasi dan Informatika menyatakan skema SMS yang sebelumnya berdasarkan Sender Keep All (SKA) tidak berlaku lagi. Metode SKA biasanya dijadikan ajang promosi operator selular untuk memberikan SMS gratis ke operator lain. Dengan demikian, operator pengirim pesan memperoleh pendapatan, sementara operator penerima mendapatkan trafik. Perubahan skema menjadi berbasis biaya (costbased) ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Menteri Kominfo No 08/PER/M.KOMINFO/02/ 2006 tentang Interkoneksi yang menyebutkan bahwa penyelenggaraan interkoneksi harus berdasarkan biaya. Selama ini interkoneksi layanan pesan pendek atau SMS dilakukan dengan basis SKA dengan pertimbangan trafik SMS antar penyelenggara akan berimbang karena adanya proses balas-berbalas pengiriman SMS. Alasan lain adalah selama ini penerapan skema SKA kerap disalahgunakan, seperti munculnya SMS Broadcast, yaitu penyebaran SMS ke banyak pengguna telepon seluler dan SMS spamming atau SMS yang tidak diinginkan. Di sisi lain, sebagian masyarakat tidak menyadari bahwa tarif murah dan gratis disertai dengan syarat dan atau ketentuan tertentu. Untuk menjalankan SMS berbasis biaya ini nantinya settlement akan dilakukan oleh Asosiasi Kliring Trafik Telekomunikasi (Askitel). Sementara Kominfo dan BRTI hanya mengawasi prosesnya saja. Sesuai kesepakatan, biaya interkoneksi SMS ini nantinya mengikuti hasil perhitungan biaya interkoneksi tahun 2010, yaitu sebesar Rp 23 per SMS. Perbedaan antara pola SKA dan cost based adalah SKA memungkinkan keuntungan diambil semuanya oleh operator pengirim SMS. Sedangkan jika berbasis interkoneksi, memungkinkan revenue sharing antara operator pengirim dan penerima. Pola SMS cost based ini dianggap lebih adil bagi semua operator dan bisa menekan pengiriman SMS spam sebagai dampak dari penawaran bonus SMS yang tak terukur dari operator saat berpromosi. Adapun mengenai kesepakatan harga interkoneksinya nanti dibicarakan masing-masing antaroperator secara B2B (business to business). Dari kebijakan ini ada janji atau pernyataan menarik dari Menkominfo Tifatul Sembiring bahwa pasti tarif SMS tidak akan naik. Siapa yang bilang tarif SMS akan naik, itu tidak benar. Meski Kementerian Kominfo mengaku aturan interkoneksi sudah dibicarakan oleh operator dan mereka disebutkan setuju, tetap saja suara-suara kekecewaan masih menggaung. Terutama operator di luar 'the big three' (Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata), salah satunya adalah Axis. Mengamati dari perkembangan berita yang ada, kebijakan ini dibuat untuk melawan spamming melalui SMS. Pihak Axis mengaku tidak sepaham dengan adanya kebijakan tersebut, karena SMS gratis tidak serta merta membuat SMS spam menjadi marak karena jumlahnya sedikit. Pihak Axis menyatakan bahwa, kebijakan bonus SMS gratis lintas operator juga mendapatkan aturan yang ketat. Dengan teknologi yang digunakan, satu nomor di Axis bisa dipantau apabila menggunakan SMS gratis dengan tidak bertanggung jawab. Imbasnya Axis berhak membatalkan bonus yang diberikan. Tetapi tetap saja, palu keputusan sudah diketuk regulator. dan dari operator 3 yang beryahan dengan sms tanpa batas tapi sekarang 3 memberi tahu lewat sms yang isinya: pelanggan yang terhormat mulai 10 september 2012 bonus ke operator lain menjadi 100/hari lebih dari 100sms/hari tarif turun menjadi Rp49/sms1(TF).info hub 123

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terjemahan